Budaya Batak - Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa, memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Wilayah Indonesia dari Sabang (barat) sampai Merauke (timur), dan dari Miangas (utara) sampai Rote (selatan), terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama/kepercayaan. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Secara lebih spesifik, suku bangsa Jawa adalah suku bangsa terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk 2 Indonesia. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda namun tetap satu"), berarti keberagaman suku bangsa, bahasa, agama/kepercayaan dan tradisi yang membentuk negara Indonesia. Selain memiliki populasi padat dan wilayah luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis (suku bangsa), tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti Wayang Kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh. Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain (Wikipedia, 2017a).
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak budaya yang sangat beragam, seperti budaya orang jawa yang terkenal dengan unggah-ungguh atau kesopanan, budaya sunda yang terkenal dengan kelembutannya, dan masih banyak budaya-budaya lainnya yang ada tersebar di wilayah Indonesia. Lalu, apakah yang dimaksud dengan budaya? Jika di artikan dalam bahasa sansekerta, budaya diambil dari kata Buddhayah yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan akal dan budi manusia. Sedangkan secara harfiah, budaya merupakan cara hidup yang dimiliki sekelompok masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi.
Suku Batak adalah salah satu suku yang terdapat di Indonesia, selaras dengan hal tersebut Rumapea dan Simanungkalit (2015) mengatakan bahwa suku Batak adalah salah satu ras besar di Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis sub suku yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola serta Batak Mandailing.
Pada umumnya suku Batak terletak di Provinsi Sumatera Utara dan berpusat di pinggiran danau Toba, pulau Samosir, dataran tinggi Toba, Asahan, Silindung, pegunungan Pahae, area antara Barus dan Sibolga, Habinsaran beserta Humbang Hasundutan. Sejalan dengan hal tersebut Klaudia dan Tavip (2018) mengatakan bahwa daerah tanah Batak memilki luas dengan perkiraan 50.000 km2, tepat berada di danau Toba dan sebagian berada di pegunungan Bukit Barisan di Provinsi Sumatera Utara.
Suku Batak adalah salah satu suku yang menjunjung tinggi adat-istiadatnya, hal ini terlihat dari banyaknya upacara-upacara adat yang mereka lestarikan hingga saat ini. Setiap etnis Batak memiliki bahasa dan upacara adat yang berbeda beda, baik dari upacara adat pernikahan, kematian, kelahiran dan lain sebagainya.
Pakaian adat suku Batak merupakan salah satu pakaian adat yang memiliki keunikan dan ciri khas dari pakaian adat lainnya. Pakaian adat memberikan kekayaan budaya bagi bangsa Indonesia yang memang memiliki beragam suku dan agama. Dari Sabang hingga Merauke terdapat banyak pulau, suku dan juga budaya. Masing-masing suku dan budaya memiliki ciri khas masing-masing.
Pakaian Adat Batak Toba
Pakaian adat Sumatera Utara Ulos tak hanya digunakan di upacara adat saja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Ulos yang dipakai laki-lai disebut dengan hande-hande untuk pakaian bagian atasnya. Sedangkan, untuk bagian bawah dinamakan singkot. Selain itu, ternya Ulos juga ada yang digunakan untuk menutupi kepala yang disebut juga bulang-bulang, detar, atau tali-tali. Untuk jenis Ulos sendiri sebenarnya ada bermacammacam.
Jika dilihat dari coraknya, Ulos terbagi menjadi Ulos Bintang Maratur, Ulos Antakantak, Ulos Padang Ursa, Ulos Lobo-lobo dan lain-lainnya. Setiap jenis Ulos mempunyai filosofi yang berbeda. Pada acara adat, orang Batak biasanya menggunakan ulas dengan menjadikannya selempang atau selendang. Mereka biasanya menggunakan Ulos Ragihotang, Sadum, Jugjaragidup, dan Runjat.
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Toba |
Pakaian Adat Batak Karo
Pakaian adat sumatera utara karo sebenarnya hampir sama dengan pakaian adat Sumatera Utara yang lainnya. Mereka umumnya menggunakan kain yang terbuat dari pintalan kapas atau yang disebut juga dengan Uis Gara. Kain ini digunakan untuk menutupi tubuh mereka saat beraktivitas sehari-hari. Kain Uis Gara sendiri memiliki makna yaitu kain merah. Awalnya, kain ini dibuat dengan cara menenun dengan menggunakan benang merah.
Untuk membuat Kain Uis Gara terlihat lebih berciri khas, kain dipadukan dengan warna lainnya yaitu hitam atau putih. Tak hanya itu, mereka juga menggunakan benang warna lainnya seperti perak dan emas untuk membuat motif pada kain.
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Karo |
Pakaian Adat Batak Simalungun
Sama halnya dengan
suku Sumatera Utara lainnya, suku Simalungun juga umumnya tinggal di daerah
Simalungun. Tak hanya itu, pakaian adat Sumatera Utara Simalungun juga
mengenakan Ulos, namun mereka biasanya menyebutnya dengan nama Hiou. Ulos
biasanya digunakan bersamaan dengan aksesoris yang lain seperti Gotong dan
Bulang. Selain itu, pakaian adat Simalungun juga menggunakan Suri-suri atau
kain samping untuk pelengkapnya.
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Simalungun |
Pakaian Adat Suku Batak Mandailing dan Angkola
Selain Suku Batak,
di Sumatera Utara juga terdapat Suku Mandailing yang umumnya tinggal di daerah
Tapanuli Selatan, Mandailing, dan Padang Lawas. Untuk pakaian adat Suku
Mandailing sebenarnya hampir mirip dengan pakian Batak Toba. Mereka menggunakan
Ulos yang dipadukan dengan aksesoris lain. Saat upacara pernikahan, wanita
Mandailing biasanya menggunakan bulang di keningnya. Bulang umumnya terbuat
dari bahan dasar emas, namun saat ini banyak orang yang membuat bulang dari
emas sepuhan atau bahkan logam. Bulang dalam adat Mandailing memiliki arti
sebagai lambang kemuliaan. Tak hanya itu, bulang ternyata juga menjadi simbol
struktur kemasyarakatan.
Jika wanita menggunakan bulang,
pengantin pria biasanya menggunakan penutup kepala yang bentuknya khas sekali
milik suku Mandailing. Penutup kepala pakaian adat sumatera utara disebut Ampu.
Pada zaman dahulu, Ampu ini digunakan oleh para raja Mandailing dan Angkola.
Warna hitam pada Ampu memiliki fungsi magis, sedangkan untuk warna emasnya
adalah simbol kebesaran.
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Angkola |
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Mandailing |
Pakaian Adat Batak Pakpak
Suku Pakpak merupakan suku yang tinggal di daerah Pakpak Barat dan Dairi. Suku ini mempunyai pakaian adat yaitu kain Oles. Kain Oles ini merupakan kain tentun khas suku Pakpak. Sebagai pelengkapnya, Oles digunakan bersamaan dengan aksesoris seperti kalung emas yang bertahtahkan permata.
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Pakpak |
Ilustrasi. Pakaian Adat Batak Pakpak |
Posting Komentar untuk "Keanekaragaman Budaya Batak. Pakaian Adat Suku Batak"